Minggu, 06 Januari 2013

BAB 3 PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI



Arus Transaksi
Arus transaksi disebut juga arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 2.2).
Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47). Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan.

Komponen – komponen sistem pemrosesan transaksi
Komponen-komponen system pemrosesan transaksi
komponen pemrosesan terdiri dari :
a) Input = Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa
formulir atau bukti transaksi lainnya.
b) Proses= Dalam system manual terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi
c) Penyimpanan= Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi
d) Output.= jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.

Perancangan sistem tata buku berpasangan
- Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu.
- Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
- Sifat dan tujuan organisasi
- Karakteristik struktural dan fungsional
- Tata letak fisik, produk dan jasa
- Orang yang mengoperasikan sistem
- Langkah dalam merancang sistem akuntansi :
- Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan
keuangan terkait.
- Mereview karyawan operasional dan manajemen.
- Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya
- Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem.
- Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening : aktiva, utang dan modal.

Sistem kode akun untuk pemrosesan
transaksi
- Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
- Tujuan pengkodean :
- Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik
- Meringkas data
- Mengklasifikasikan rekening atau transaksi
- Menyampaikan makna tertentu
- Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu :
- Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code)
- Kode Angka Blok (block numerical code)
- Kode Angka Kelompok (group numerical code)
- Kode Angka Desimal (decimal code)
- Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded byan alphabetic reference)

Perancangan formulir dan pertimbangan penyimpangan catatan
- Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
- Tujuan dari formulir :
1. Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
2. Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar